News
Loading...

Latih Anak Mandiri Dengan Cara Ini


Anak adalah karunia terindah bagi sebuah keluarga. Anak seperti tetes air di padang pasir keluarga yang membosankan. Kehadiran anak menjadi penyejuk sekaligus penyegar baru dalam keluarga. Hadirnya seorang anak yang selalu ditunggu menjadi salah satu hal yang didamba banyak keluarga.

Namun terkadang, saking cinta dan sayangnya orang tua pada anak, anak justru dimanja. Rudi Cahyono, M. Psi mengungkapkan bahwa wajar jika orang tua selalu memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun banyak sekali salah tafsir dari kata “memberikan yang terbaik” yaitu memberikan pelayanan yang berlebihan atau sering dimanja.

Menyiapkan makanan, mengantar pulang pergi sekolah, membereskan segala keperluan anak, menuruti segala keinginan anak, dan lain-lainnya. Hal ini menjadi boomerang bagi orang tua karena pada akhirnya justru membuat anak menjadi tidak mandiri. Perlakuan seperti itu memang sangat sulit dirumuskan. Banyak orang tua yang tidak tahu batas-batas mana saja yang baik untuk memandirikan anak.

“Kuncinya adalah percaya pada diri sendiri bahwa Anda mampu untuk membuat anak menjadi anak yang mandiri,” ujar Jane Nelsen, terapis keluarga dan pengarang buku berseri Positive Discipline.

Kevin Nugent mencoba untuk berbagi tips bagaimana memandirikan anak. “Tanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri Anda sebelum terburu-buru membantunya melakukan apapun. Pertama: “Apakah ini membahayakan baginya?”

Selanjutnya adalah, “Apa hasil dan manfaat dari apa yang ia lakukan (terbaik dan terburuk).”

Perhatikan juga apakah anak telah cukup memiliki keterampilan (ketangkasan dan keseimbangan) yang diperlukan untuk melakukan suatu hal, atau jumlah waktu tidur yang cukup.

Lalu, sesuaikan setiap aktivitas dengan kemampuan anak. Berikan pujian saat ia berhasil untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya dan semangat untuk mengulangi. Jika ia gagal, bantu sesuai kebutuhannya dan berikan dorongan semangat, bukan dengan mengambil alih secara keseluruhan.

Memberikan pujian akan memperkuat daya juangnya untuk menjadi mandiri dan melaksanakan tugasnya sendiri. Jangan sampai orang tua mencela, hal itu akan membuatnya minder dan merasa tidak dihargai.



Sumber gambar : babyshopindonesia.com
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment